Selasa, 06 Oktober 2015

Tugas Sejarah - RINGKASAN MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Masa Demokrasi Terpimpin 
         (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)

Merupakan bentuk pelaksanaan dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi:
1.  Pembubaran badan konstitiante
2. UUDS 1950 tidak berlakunya kembali UUD 1945
3. Dibentuk MPRS dan DPAS

Penyebab Konstituante Gagal Menyusun Undang-Undang Dasar Baru

Sebab Khusus: 
       Fraksi-fraksi yang ada di dewan Kontituante hanya mengurus kepentingan partai atau golongannya saja.
Sebab Umum:
1. Dilaksanakannya sistem Demokrasi Liberal yang menganut banyak partai dan melaksanakan sistem               pemerintahan parlementer.
2. Sering terjadinya pergantian pemerintahan (kabinet) yang terus-menerus.
3.  Munculnya gerakan separatis di daerah-daerah (misal Pemberontakan PRRI-Semesta)
Solusi:
   Pada tanggal 21 Februari 1957, Presiden Soekarno menyampaikan gagasannya yang disebut dengan Konsepsi Presiden yang berisi:
1. Membentuk Kabinet Gotong Royong yang didukung oleh semua partai, berintikan PNI, Masyumi,                 NU dan PKI (Kabinet empat kaki)
2. Membentuk Dewan Nasional yang beranggotakan wakil-wakil golongan fungsional sebagai badan                 penasehat bagi pemerintah
Reaksi:
Muncul penolakan atas munculnya Konsepsi Presiden dari beberapa partai antara lain: Masyumi, PSII, Partai Katholik, Partai Rakyat Indonesia

Alasan:
1. Perubahan ketatanegaraan merupakan wewenang konstitusi
2. Tidak mau bekerjasama dengan PKI dalam pemerintahan karena PKI pernah memberontak pada peristiwa PKI Madium 1948
Karena tidak mencapai penyelesaian yang nyata, muncul gagasan untuk kembali ke UUD 1945 dari kalangan ABRI maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden yang isi pokoknya sebagai berikut:
1) Penetapan Pembubaran Konstituante
2) Penetapan berlakunya kembali UUD 1945 sebagai UUD Negara Republik Indonesia 
    dan tidak berlakunya UDS 1950
3) Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya

Hakikat Demokrasi Terpimpin
Demokrasi yang didasarkan pada sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan”. Namun dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan konsep, karena kata Terpimpin diartikan sebagai Terpimpin menurut kehendak Presiden Soekarno, sehingga Soekarno diberi gelas Pemimpin Besar Revolusi (PBR).
Akibat Pelaksaan Demokrasi Terpimpin Terjadi Penyimpangan dalam Beberapa Bidang:
A. Bidang Politik
1)      Membubarkan DPR hasil pemilihan umum 1955 dengan dasar Penpres No. 3/1959 dan membentuk DPR-GR (Gotong Royong) dengan dasar Penpres No. 4/1960 pada 24 Juni 1959. Tugas DPR-GR:
a.       Melaksanakan Manipol (Manifesto Politik)
b.      Merealisasikan amanat penderitaan rakyat (Ampera)
c.       Melaksanakan demokrasi terpimpin
2)      Membubarkan MPR dan membentuk MPRS dengan dasar Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959
3)      Membubarkan DPA  dan membentuk DPAS dengan dasar Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959
4)      Pidato presiden 17 Agustus 1959 yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita dijadikan GBHN dengan ketetapan MPRS No.  /MPRS/1960 dan dinamakan Manifesto Politik (Manipol)
B.      Bidang Ekonomi
Melaksanakan sistem ekonomi terpimpin dimana presiden terjun langsung mengatur ekonomi yang berpusat pada pemerintah pusat, perekonomian terpusat pada satu tangan
Akibat: Perekonomian lesu bahkan terjadi inflasi yang sangat tajam pada tahun 1965 yang mencapai 650%
Sebab-sebab kegagalan ekonomi terpimpin:
·         Penanganan ekonomi tidak rasional dan lebih bersifat politik tanpa kendali
·         Tak ada ukuran yang objektif dalam menilai usaha
C.      Politik Luar Negeri
Politik Luar Negeri mengarah pada politik mercusuar antara lain:
·         Membagi kekuatan politik dunia menjadi dua yaitu:
-          Oldefo (Old Established Forces), yaitu kekuatan lama yang telah mapan yakni negara-negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis (Nekolim) misalnya Inggris, Amerika, dll
-          Nefo (New Emerging Forces), yaitu kekuatan baru yang sedang muncul yakni negara-negara progresif revolusioner (termasuk Indonesia dan negara-negara komunis umumnya)
·         Menyelenggarakan pesta olahraga negara-negara Nefo yang dikenal dengan nama Ganefo (Games of New Emerging Forces)
·         Membentuk poros Jakarta-Peking
·         Terjadinya konfrontasi dengan Malaysia, karena Malaysia dianggap sebagai negara Nekolim (antek-antek negara Barat) dan menentang pembentukan negara federasi Malaysia
Akibat: Indonesia keluar dari PBB karena Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB

Sumber: Rusdy Mustapa (history1978.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar