Minggu, 11 Oktober 2015

MALIN KUNDANG





Suatu ketika, hiduplah seorang anak yang rajin dan pintar bernama Malin Kundang. Dia tinggal di pantai dengan ibunya yang tua. Mereka hidup harmonis dan cukup bahagia meskipun hidup dalam kemiskinan.

Suatu hari, sebuah kapal besar berlabuh ke pantai dekat desa Malin. Orang-orang dari kapal besar meminta masyarakat untuk bergabung dan bekerja di kapal mereka karena mereka akan pergi ke berdagang  antar  pulau. Malin Kundang sangat tertarik, ia ingin bergabung dengan kapal besar karena ia ingin meningkatkan kualitas hidup keluarganya. Tapi, Ibu Malin khawatir dengan  Malin, sehingga Malin tidak mendapatkan izin dari ibunya. Kemudian, Malin masih terus argumen sampai ibunya berkata ya. Akhirnya, ia bergabung dan berlayar bersama  kapal besar tersebut.

Setelah lima tahun kemudian, Malin Kundang menjadi pedagang yang kaya karena dia sukses di perdagangan Antar Pulau. Setelah itu, ia menikah dengan putri cantik dari pedagang kaya yang lainnya. Kemudian, dia kembali ke desanya dengan istrinya yang cantik tersebut. Istrinya tidak tahu keluargasebenarnya dari Malin dan keturunannya. Mendengar berita baik tersebut, Ibu Malin berjalan cepat mendekati Malin dengan kebahagiaan. Dia membawa sepiring kue Bika karena Malin sangat menyukainya. Tapi, apa yang ia dapatkan, Malin bertindak seolah tidak pernah tahu siapa dia. Malin tidak mengakui bahwa perempuan tua itu sebagai ibunya yang miskin, dan kemudian dia menendang kue Bika yang dibawa oleh ibu Malin sampai hancur berkeping-keping.

Sang ibu sangat patah hati karena Malin durhaka dengan dia, wanita yang mengurusinya dari kecil dantelah melahirkannya. Kemudian, ibunya mengatakan bahwa jika dia bukanlah malin yang dai kenal, dia akan pergi dengan kebahagiaan. Tapi, jika ia benar-benar Malin, dia mengutuk Malin menjadi batu.

Tiba-tiba, kapal besar Malin Kundang terombang-ambing oleh hujan besar dan badai. Hal itu membuat semua kru di kapal besar tesebut terpental keluar. Malin menyadari bahwa itu kesalahannya yang durhakakepada ibunya. Guntur datang ke kapal besar dan kapal terbagi bagi menjadi banyak kepingan. Beberapa potongan datang ke desa malin itu. Akhirnya, ibunya menemukan Malin Kundang sujud dan ia menjadi batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar