BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah
Demokrasi merupakan suatu paham yang
didalamnya mengandung asas-asas musyawarah yang pernah dilakukan Rasulullah SAW
semasa hidup beliau dan diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’anul-Karim.
Indonesia juga merupakan negara demokrasi, akan tetapi demokrasi di Indonesia
adalah demokrasi pancasila yang didasarkan pada sila-sila yang terdapat dalam
pancasila tersebut.
Seperti halnya ajaran islam
demokrasi juga menjunjung nilai persatuan dan kesatuan, maka dari itu kita
sebagai generasi bangsa indonesia haruslah tahu tentang demokrasi. Dalam
Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menerangkan tentang demokrasi, salah satunya
yaitu QS Ali Imraan: 159
BAB II
Pembahasan
A. Mengartikan QS Ali Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38
1. QS Ali Imraan: 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ
لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
(QS Ali Imran : 159)[1][1]
Arti
perkata
Lafadz
|
Arti
|
Lafadz
|
Arti
|
فَبِمَا
|
Maka
disebabkan
|
عَنْهُمْ
|
Pada
mereka
|
رَحْمَةٍ
|
Rahmat
(kasih sayang)
|
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
|
Dan
mohonkan ampun bagi mereka
|
مِنَ اللَّهِ
|
Dari
Allah
|
وَشَاوِرْهُمْ
|
Dan
musyawarahlah dengan mereka
|
لِنْتَ لَهُمْ
|
Kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka
|
فِي الأمْرِ
|
Dalam
suatu urusan
|
وَلَوْ كُنْتَ
|
Sekiranya
kamu bersikap
|
فَإِذَا عَزَمْتَ
|
Maka
apabila kamu telah bersepakat
|
فَظًّا
|
Berperilaku
kasar
|
فَتَوَكَّلْ
|
Maka
berserahdirilah
|
غَلِيظَ الْقَلْبِ
|
Berhati
kasar
|
عَلَى اللَّهِ
|
Kepada
Allah
|
لانْفَضُّوا
|
Tentulah
mereka menjauhkan diri
|
إِنَّ اللَّهَ
|
Sesungguhnya
Allah
|
مِنْ حَوْلِكَ
|
Dari
sekelilingmu
|
يُحِبُّ
|
Menyukai
|
فَاعْفُ
|
Maka
maafkanlah
|
الْمُتَوَكِّلِينَ
|
Orang-orang
yang bertawakal
|
B. Menjelaskan Kandungan Qs Ali Imraan:
159
QS Ali
Imraan: 159
a.
Dalam
menghadapi semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah
untuk mufakat, tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan.
b.
Mengutamakan
musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
c.
Apabila
telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal
(menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah.
d. Allah mencintai hamba-hambanya yang
bertawakkal
C. Menerapkan
Perilaku Hidup Demokrasi Seperti Terkandung Dalam QS Ali Imraan:
159
QS Ali Imraan: 159
a.
Tidak boleh
berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
tetapi dengan hati yang lemah lembut.
b.
Setiap
muslim harus berlapang dada, berperilaku lemah lembut, pemaaf dan memohonkan
ampun kepada Allah.
c.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam
menyelesaikan setiap persoalan.
d.
Apabila
telah tercapai mufakat, maka setiap individu harus menerima dan melaksanakan
keputusan musyawarah.
e.
Selalu
berserah diri kepada Allah sehingga tercapai keseimbangan antara ikhtiyar dan
berdo’a.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Allah SWT dalam QS Ali Imraan: 159 menjelaskan bahwa setiap manusia
hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk
itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Adapun cara menyelesaikan
persoalan hidup dalam QS Ali Imraan: 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh
dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut
berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan
musyawarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar